Oct 31, 2012

An Art Named "Problem"

Teman saya kak irma, pernah bercerita bahwa permasalahan orang itu layaknya kotak-kotak yang ada dalam lemari, kita tak akan bisa membuka semua kotak dalam waktu yang bersamaan. Ambil kotak sesuai prioritas, dan kotak yang paling ndak penting, biarkan saja dilemari sampai basi juga ndak papa. Sama dengan problem, manusia diberi akal pikiran untuk memilah dan memilih mana problem yang harus kita buka untuk kita pikirkan dan selesaikan, dan mana problem yang ndak perlu dipikirkan. Penyakit manusia adalah seringkali dia salah dalam memilih kotak untuk dibuka, kotak yang seharusnya ndak penting, yang berisi hal-hal kecil dan remeh temeh, ia ambil dan mengabaikan kotak yang isinya adalah hal-hal besar dan berharga. 

Ibarat pepatah, semut diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tak tampak. Saya pun seperti kehilangan prioritas (akibat gagal terus beli buku fiqh prioritas), kadang kepala nyuuuttt nyuuuuttt memikirkan permsalahan. Ditambah lagi tipikal orang yang suka merasa bersalah, perasa dan tidak bisa diam jika ada pekerjaan, membuat saya sedikit tertekan jika harus mengerjakan pekerjaan namun saya tidak nyaman dengan atmosfernya. Membuka kotak dengan perasaan enjoy adalah hal yang paling saya idam-idamkan,... ada kalanya begitu, namun ada kalanya juga tidak.

Menadari permasalahan adalah sebuah seni kehidupan bisa jadi sebuah alasan yang baik untuk tetap senang dalam berbagai suasana,... bahkan, kata orang, 90% waktu kita akan dihabiskan bersama orang-orang yang tidak sejalan dengan kita,.. this is life,... :)

aaahhhhh,.... tulisan saya semakin kacau. hehe.... ya ALLAH, hanya padaMu bisa meminta,... ketenangan jiwa,.... adalah nikmat luar biasa dariMu,...

@ruang sidang jurusan, need someone to talk, but who???? 
menjadi ragu, dinding saja punya telinga,.. tapi jangan harap ia bisa memantulkan suara yang sama dengan apa yang kita ceritakan,... mendadak muaaallll.....


2 komen:

huda said...

Your job is not your career..Makasih bukunya mb Yul :)

yuli said...

Sama-sama pak,...

Powered by Blogger.