Aug 10, 2010

anak-anak juga jama'ah di masjid ^^

Hari ini tarawih hari pertama di Ramadhan 1431 H, seperti biasa saya tarawih ke masjid sama ibuk. ini kali kedua saya sholat di masjid besar baiturrahman ngawi ---yang baru saja di renovasi--- setelah 3 TAHUN berturut turut tak ada masjid besar itu karna pembongkaran. tapi tetep saja saya lebih suka masjid saya yang dulu, tempat pertama kali saya mengenal bacaan Al-quran, tempat saya belajar huruf hijaiah, hafalan sholat dan hafalan surat,... hmmm,.. semua tinggal kenangan, begitu pula pak dib (almarhum) pendiri TPA Ristama (Remaja Islam Ta'mir Masjid). -semoga ALLAH selalu melapangkan kuburnya, amin-.

Namun ada satu hal yang tidak berubah dari masjid agung saya ini, dulu jaman saya masih kecil (secara dari orok sampai sekarang tinggal di ngawi) hehe,... ada bapak bapak namanya pak darojad (almarhum), kita dulu takutnya bukan main dengan pak darojad, karna kalau kita ramai saat di masjid, ntah saat sholat maghrib, atau tarawih,.. beliau langsung datang dan menegur kami dengan mata melotot dan telunjuk yang mengarah ke salah satu diantara kami, lalu secara bergantian ke arah teman saya yang lain, kalau sudah bapak itu yang negur, kita diam seribu bahasa,.. ----maaf kan kami dulu pak, semoga amal bapak yang selalu berusaha menjaga agar masjid selalu damai menjadi amal yang meringankan bapak-----

dan hari ini tadi saya menyaksikan, di masjid agung kami yang baru ini, telah muncul pak darojad pak darojad baru yang membuat anak anak merinding, namun tak bertahan lama,.. yaaaa namanya anak-anak, dikasih tau bentar, mereka lari lari lagi,.. teriak-teriak lagi,..

melihat ini saya jadi keingat kajian saya di Pare di minggu pertama kemarin, kajian diisi oleh ustadz irwan (eh salah, pak irwan,.. beliau tidak mau dipanggil ustadz), beliau adalah pakar ke-AYAH-an, beliau juga adalah pemeran utama film "Sang Murabbi" yang jadi Ust. rahmat Abdullah,.. dan subhanallah, saat mengisi kajianpun beliau seperti perannya dalam sang murabbi,.. hujan hujanan, naik sepeda, mengisi kajian di sebuah kelas di elfast dengan peserta yang tidak sampai 30 orang :).

banyak yang beliau sampaikan waktu itu, karna beliau adalah pakar ke-AYAH-an, inti utamanya adalah tentang "fathering skill" bagaimana menghadirkan tokoh ayah untuk membentuk karakter kuat seorang anak.

salah satu yang beliau singgung adalah tentang kehadiran anak di masjid, baik dalam sholat, dalam kajian, atau dalam ceramah dan khotbah,... anak sering kali di "marahi" dan disuruh main agak jauh apabila ramai di masjid, orang tua sekarang kebanyakan masih belum bisa memahami bahwa usia anak-anak, apalagi yang biasa ramai di masjid anak usia 3-6 tahunan, adalah masih masuk usia emas,.. orang tua belum menyadari bahwa dengan memarahi anak - anak di masjid, anak anak akan merekam dalam otaknya bahwa apa yang mereka ingat tentang masjid adalah "dimarahi" karena dianggap mengganggu. beliau mencontohkan misalnya pada saat sholat jumat, terutama saat khotbah,.. banyak anak anak ramai, tidak sedikit dari mereka yang di marahi dan diminta untuk bermain TIDAK dimasjid alias agak jauh dari jamaah sholat agar tidak mengganggu,.. ehhhmmm,.. bukan kah harusnya anak anak diperlakukan lebih baik,. mungkin dari takmirnya ada seksi atau bagian yang mengurus anak-anak, tanpa harus ada jamaah yang memarahinya,.... atau pengisi khotbah memperlakukan mereka lebih spesial,.. misalnya materinya ada juga yang enak di dengar anak-anak, tidak melulu untuk orang tua,. anak-anak kan juga jamaah di masjid,.. ya to???

tapi waktu kajian saya lupa menanyakan bagaimana dengan bayi??? saya setuju sekali kalau membiasakan anak masuk masjid sejak bayi,.. tapi kalau bayinya menangis dan mengganggu gmn ya??? bayi kan belum bisa di nasehati dan diajak main,...


hehe,.. cuma pengen share aja,.. ^^ semoga bermanfaat,.. jadi kalau ada anak nakal di masjid, jangan dimarahi atau jangan dibilang "kalau mau maen, mau rame jangan disini,.. yang jauh sana,.. dekat parkir kek, di taman kek" hehe,.. ^^




tambahan aja : soal fathering skill,.. pak irwan mengatakan bahwa indonesia ini ironis sekali,.. hampir (sebagian besar) anak indonesia tidak mendapat sosok dan peran ayah di rumah dan di luar rumah,.. terlihat dari hampir 90% guru playgroup, TK, kelas 1,2,3,4 adalah perempuan alias ibu ibu,.. di rumah dekatnya sama ibu, disekolah dengan ibu ibu lagi,.. padahal, menurut hasil survei, anak lebih menykai transfer karakter dari ayah,.. seperti jaman rasulullah,.. banyak anak anak laki laki yang kuat, cerdas dan gagah berani,.. karna rasul dan para sahabat tidak pernah meninggalkan perannya sebagai ayah yang juga pendidik dan pencetak generasi,.. anak anak lebih banyak mendapat sisi feminim dari pada maskulin (tidak seimbang), makanya jangan disalahkan jika banyak pria yang bersikap menyerupai wanita,... (naudzubillah,..)

hayo bapak bapak,.. siapa yang mau jadi guru TK ???? demi menyelamatkan generasi bangsa, agar menjadi generasi dengan karakter yang kuat dan kokoh hehe,...

2 komen:

Anonymous said...

waduh, fathering skill....
ramadhan ni q coba, tnyata ga2l mb....
susahnya....

yuli said...

wah,.. farid dah jadi father??? hehe,..

Powered by Blogger.