Nov 19, 2012

is this a solution?? i don't know...

Judul di atas adalah subject email dari seorang kawan, semoga bermanfaat.... 
*dikutip dengan sedikit editing*

pict from : http://2.bp.blogspot.com/

Aswrwb. Ba’da tahmid wa salam… 

Live is a problem. Setiap selesai sebuah permasalahan pasti akan datang permasalahan yang lain. Setiap kita yang hidup pasti akan mengalami apa yang dinamakan masalah. Akan aneh jika kita tidak
mempunyai masalah. Kalau ada seseoang yang ketika ditanya “apakah anda mempunyai masalah?” kemudian dia jawab “Tidak!!” maka justru itulah masalahnya. Ya, sudah keniscayaan bahwa masalah itu akan selalu membersamai kita.
Kata Aa’Gym problematika kehidupan akan  muncul ketika kecepatan permasalahan itu tidak sebanding dengan kecepatan pembelajaran kita dalam mengatasi permasalahan tersebut. Artinya bahwa permasalahan itu datang secara lebih cepat, bertubu-tubi dan seolah-solah banyak
berderet-deret menghiasi kehidupan kita sementara kita tidak cukup waktu, tenaga dan pikiran untuk belajar atas permasalahan tersebut.

Jadi memang kita harus belajar atas setiap permasalahan yang muncul pada fase-fase kehidupan kita, agar kelak ketika kita diuji dengan problematika yang lebih besar maka kita akan siap menghadapinya. Justru kita harus bersyukur bahwa setiap permasalahan yang datang kepada kita merupakan tanda bukti bahwa Alloh sayang dan memperhatikan kita. Dengan ujian tersebut secara tidak kita sadari kita telah diajari untuk menjadi orang yang lebih dewasa. Allah mengetahui
kemampuan setiap hamba-hambanya. Kalau anda sering mbaca Al Ma’tsurat disitu ada sebuah ayat yang berbunyi “ laayukalifullohu nafsan illa wusha’ha..” Alloh tidak akan menguji setiap kita kecuali sesuai dengan kesanggupan kita. Artinya bahwa takaran permasalahan itu sudah sangat diperhitungkan dengan sangat rinci dan detail termasuk segala resikonya oleh Alloh, pasti kita akan mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut. Iya, saya katakan pasti mampu! Sebab kita memang benar-benar punya kemampuan untuk mengatasi masalah itu. Kita sudah difasilitasi Alloh dengan banyak hal yang terkadang kita sendiri tidak menyadari dan mungkin juga tidak mensyukurinya.
Semakin besar masalah yang kita hadapi maka semakin menunjukkan bahwa Alloh menyayangi kita, memperhatikan kita dan tentu saja kita telah dipersiapkan untuk menjadi manusia-manusia yang memiliki derajat yang lebih tinggi. Masalah pada dasarnya adalah  presepsi, tergantung bagaimana setiap orang itu memandang. Artinya memang tidak semuanya menyikapi suatu hal
atau peristiwa adalah sebuah masalah dalam suatu kejadian dan peristiwa yang sama. Kadang masalah yang kecil muncul kemudian akan melebar menjadi besar, karena kita tidak siap atas permasalahan tersebut.

“bingung” kata ust. Solikhun itu adalah trauma dimasa lampau dan khawatir di masa depan. Jangan pernah memikirkan, membayangkan, dan mengingat berbagai hal yang menakutkan, mencemaskan, dan menyedihkan. Sebab, ketakutan, kecemasan, dan kesedihan adalah sumber kelumpuhan
jiwa. Mungkin kita harus menghindari berbagai sikap “melankolik” dan “romantisme” terhadap masa lalu. Selain dari pelajaran yang harus kita petik dari masa lalu, tidak ada lagi manfaat yang dapat kita peroleh dengan mengingat masa lalu. Karena itu lupakan segala hal yang menyedihkan di masa lalu, dan mencoba untuk bersikap rasional terhadapnya.

Jika kita menghadapi masa depan yang tidak pasti dan penuh tantangan berat, maka jangan biarkan kecemasan itu mendera batin kita. Percayalah hanya pada dua hal; rencana kita dan takdir Alloh SWT. Dengan cara itu kita akan mempertahankan keberabian jiwa kita. Kalau tidak salah anda ialah orang yang selalu berusaha untuk ceria setiap saat, berusaha untuk senantiasa tersenyum dengan segala situasi, serta selalu bergembira atas semua keadaan. Menurutku itu bagus lho…hehe, saya pikir tidak semua orang bisa begitu. Meskipun banyak permasalahan yang harus anda hadapi, tapi anda bisa mempertahankan situasi seperti itu. Saya merasa anda adalah orang yang bisa  bersikap fleksibel terhadap berbagai tekanan hidup yang anda alami dengan begitu tekanan hidup ini tidak merampas kegembiraan jiwa anda. Itu modal yang bagus…so, keep istiqomah. Malahan saya harus
belajar dari anda :)

Sekarang coba renungkan bahwa, kita hidup di lingkungan yang heterogen. Setiap hari ketemu dengan orang yang memiliki wajah yang beraneka ragam, memiliki aktivitas yang berbeda-beda, dan memiliki pikiran yang yang tidak sama, memiliki masing-masing tujuan. Kita hidup diantara banyak orang yang memiliki karakter, watak dan kepribadian yang berbeda. Keinginan kita tentu saja berbeda dengan keinginan orang lain. Di dalam lingkungan kita  juga kita dapati bahwa setiap orang berusaha menunjukkan kemampun, prestasi , potensi, kebanggan, kekuasaan dan sebagainya kepada orang lain tentu dengan tujuan yang berbeda.

Nah, ketika kita menyadari akan hal itu maka sesunguhnya kita telah berusaha bahwa kita sebenarnya butuh penerimaan sosial, kita butuh orang-orang di sekitar kita menerima eksistensi kita, bahwa kita
mampu, bahwa kita bisa.

Sikapilah semua ini dengan wajar, lapang dada. meskipun terkadang ada hal-hal yang tidak cocok dengan pikiran anda, tapi berusahalah untuk menikmati setiap keputusan yang anda terima. Menikmati rutinitas  itu menjadi penting untuk menggapai cita-cita. Sebab mendistribusikan cita-cita
kita dalam satuan waktu berarti bahwa sebagian waktu keseharian kita harus diisi dengan satuan pekerjaan yang itu bisa jadi akan sangat membosankan, tapi sabar dan nikmati. Begitu juga dengan skala prioritas juga menjadi hal yang penting.

Bersyukurlah atas segala kenikmatan yang Alloh berikan kepada kita semua. Masih banyak saudara-saudara kita yang jauh lebih “mengharubiru” dari pada kita saat ini. iya kan? Ndak perlu pesimistis
dengan kehdupan kita toh Alloh sudah mengatur.  hadapi, hadapi dan hadapi bahwa saya bisa!! Hadapi lalu kemudian hayati lalu kemudian nikmati….

Buatlah diri anda merasa menjadi orang hebat, sekelas pahlawanlah…bahwa masalah seperti itu adalah masalah yang sepele, dan kecil, bahwa masih ada banyak masalah lain yang jauh lebih besar dari yang seperti ini yang kelak akan saya hadapi dan butuh banyak tenaga, pikiran, dan waktu untuk saya pecahkan…

Buatlah sebuah motivasi diri dalam sebuah pertanyaan bahwa “kalau masalah yang kecil-kecil begini saya ndak bisa mengatasinya  maka bagaimana kelak saya akan memecahkan masalah yang jauh lebih besar??” “saya adalah orang hebat maka, masalah ini kacil bagiku”.

Never  tought that the problems are too hard for me, avoid that! Say, that I can!! Yes, I Can!!... Dan Insya Alloh bisa..ingat pikiran adalah ruang penciptaan yang pertama. Tidak ada peristiwa dan kejadian di dunia ini sebelum kita memikirkannya. Artinya “kita adalah apa yang kita pikirkan.” Maka dari itu pikirkan yang besar-besar bahwa memang kita akan menjadi orang yang besar dengan begitu  masalah yang kecil-kecil itu akan mudah kita atasi.

Satu lagi, apapun permasalahan kita mari kembailkan pada Alloh Yang Maha Segala Sesuatu, Dia yang mengirimkan masalah kepada kita dan seharusnyalah kita memohon kepadaNya untuk dimudahkan segala urusan kita. Ingat : “Allah ma’ana”,,,Alloh bersama kita……….

*ngkriiik…ngkriiikk….ngriiiiikkkk

Walsmwrwb..

2 komen:

huda said...

Ternyata tulisan anda benar2 hebat,menginspirasi dan luar biasa :D

YuL! said...

hiiyaaaaa,...... *kriiikkk kriiikkk kriiikkkk*

Powered by Blogger.