May 13, 2014

wis bathi urung? (sudah untung belum?)

Setelah menikah, lebih tepatnya 13 bulan menikah, pertanyaan yang sering muncul adalah soal hamil. "sudah isi blm?", "sudah hamil belum?", "gimana? sudah ada tanda-tanda?" dan lain sebagainya. kalo orang jawa, seringnya nanya "piye? wis bathi urong?".... "bathi" adalah bahasa jawa yang artinya "untung". Bahkan bukan hanya bertanya, kadang orang "ngrasani" atau bilang dibelakang kita hihi.. seperti hari ini tadi. Seperti biasa saya makan siang di kantin, jika sendirian saya akan makan dibelakang bersama mbak mbak penjual, mbak mbak dibelakang ngomongin saja 
"mbak e kuwi wis suwe tapi rung bathi bathi" (mbaknya itu sudah lama tapi belum juga untung).
haha, saya tak akan marah dan tak akan dendam lalu malas makan disitu, selama suami saya sayang dan fine fine saja, itu sudah cukup menguatkan kami. Suami sering bilang 
"mempunyai anak dengan kesabaran lebih baik dari pada cepet-cepet, nanti kita akan jadi orang tua yang sabar, karena telah menunggu lama". Alhamdulillah... ia adalah pelita hatiku...
Mungkin bagi mereka yang bertanya, menikah adalah sebuah perdagangan jual beli antara pihak laki-laki yang membeli (baca : mahar) wanita, jadi pertanyaanya jual beli sudah membawa untung atau belum (baca : anak). Mungkin bisa dibilang begitu, pernikahan adalah proses jual beli, dan dalam setiap jual beli ada akad, dan akad dalam pernikahan adalah setelah memberikan mahar dan mengucap akad, pihak perempuan sepenuhnya menjadi hak milik laki - laki, bahkan si wanita wajib dan harus taat apapun perintah laki laki tersebut (baca : suami, namun yang masih dalam koridor syariat).

Sesuai dengan firman ALLAH dalam Al-Quran. 
".... Dan mereka (istri-istri) telah mengambil dari kalian penjanjian yang kuat." (QS. An-Nisa': 21). 
Perjanjian yang kuat atau dalam ayat tersebut tertulis mitsaqon gholizhoKata-kata mitsaqon gholizho ini cuma dipakai tiga kali dalam Al-Qur'an. Perjanjian ini disejajarkan dengan perjanjian Allah dengan Bani Israil (QS. An-Nisa: 154) dan perjanjian Allah dengan para Nabi (QS. Al-Ahzab: 7). Betapa kuatnya perjanjian ini, dan dengan apa yang disampaikan ALLAH tersebut membuat saya berfikir... ya, jika ada yang bertanya "wis bathi urong?", saya bisa jawab dengan tenang dan tersenyu,... "sudah... :)"

1. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena separuh agama saya sudah sempurna insyaALLAH.
2.  Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena saya mempunyai ladang amal yang luar biasa luas jika dapat mentaati perintah suami, menjaga diri dan hartanya.
3.  Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena saya mempunyai keluarga baru, yaitu keluarga suami saya yang super baik dan menerima saya dengan baik.
4. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena sekarang orang tua saya empat :).
5. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena adek saya jadi tiga.
6. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena rejeki saya bertambah... ALLAH mewajibkan sesorang untuk menafkahi saya.
7. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena selalu ada bahu untuk bersandar.
8. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena selalu ada telinga untuk mendengar setiap keluh kesah saya.
9. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena selalu ada yang siap merebahkan lengan memeluk saya.
10. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena akan selalu merasa dilindungi.
11. Setelah menikah saya mendapat untung besar, karena dia,.. suami saya adalah kado terindah yang pernah ALLAH berikan... syukur yang sangat dalam karena ALLAH menggerakkan hatinya untuk mencintai saya....
12, 13, 14 .................. tak terhingga...

dan masih banyak sekali untung yang saya dapat... apapun yang terjadi, asalkan nahkoda saya selalu membesarkan hati dan mencintai saya... sudah cukup ^^. Dan ALLAH tau kami sudah berusaha hihi..... jadi curcol... :).

Calon ibu diluar sana, yuk bersama sama dalam kesabaran,... ALLAH tau yang terbaik buat hambaNya dan segala sesuatu sudah tertulis di Lauh Mahfudz :). Love you readers :)


0 komen:

Powered by Blogger.