Seharusnya postingan ini sudah jatuh tempo, tapi baru sempat ditulis, semoga tak ada kompensasi dibalik keterlambatan ini :).
Dalam diskusi itu pak dosen mengatakan kepada saya, kira-kira sis semut mau ngapain? apakah misi perdamaiannya akan hancur karena ia luluh pada salah satu koloni? atau ia akan menjadi pelanduk yang mati ditengah-tengah? laksana peribahasa "gajah bertarung dengan gajah, pelanduk mati ditengah-tengah". Tentu tidak mau bukan? siapa yang mau menjadi semut yang tak berguna, tak berarti apa apa. Beliau berujar, yang harus dilakukan si semut adalah menjad pandai, cerdik, cerdas dan disegani (intinya begitu). Si semut harus membuat mapping tentang kelemahan dan kelebihan dirinya, tentang keadaan koloni yang ada dan mencari celah dimana ia bisa diterima. Pelajari segalanya agar bisa melihat lebih lebar, melihat lebih luas lagi apa yang sebenarnya terjadi dan mana yang baik benar tanpa harus memihak salah satu, lebih bagus lagi jika ia mempunyai temen semut yang juga netral, alias non koloni. Pantaskan diri untuk disegani, buat target pribadi, target pencapaian yang membuat si semut berarti, yang secara ekstrimnya, sebuah acara atau kegiatan tak mungkin bisa jalan tanpa dia. Semut semut lain akan segan dan membutuhkan si semut imut-imut jika ia memang serius dan mempunyai "portable equity" yang baik. Tapi ingat, jalan menuju kesana tidaklah mudah, sekali lagi,.. harus bisa mapping dan mempunyai target pencapaian yang jelas, kalau perlu buat KPI (Key Performance Indicator) nya hehehehe,... Dan saat ini sis emut imut imut masih belajar beradaptasi dan berusaha sekuat tenaga agar mau membuat target. Membuat mapping dan beberapa usaha sih sudah, hanya saja, kadang masih dikuasai emosi yang membuatnya gamang. Wajar,.... karena si semut masih imut imut dan baru memasuki komunitas yang baru. Layaknya sunatullah, ia akan selalu mencari cara dan belajar untuk mensukseskan misi perdamaian dunia hahahaa,...
***Kalau Pak Winda (Dosen saya) membaca, maaf ya pak kalau belum sesuai dengan diskusi, tapi saya nangkep maksudnya kok pak :D. Btw, sebenernya tidak cocok mengambil semut sebagai kambing hitam (ya iyalahhhh, masak semut jadi kambing, walaupun sama sama item :p), karena semut adalah makhluk yang rukun dan dermawan ternyata,... liat aja disini http://kisahmuslim.com/fenomena-kehidupan-sosial-semut
1 komen:
Ndak ada hubungannya tuh isi sama hasil diskusi kita kemaren.... ini nampaknya modusnya cuma buat bayar utang saja...hehehe (sori yang sebelumnya salah posting...)
Post a Comment